Minggu, 08 Juni 2008

Enterprise Resources System

Enterprise Resources Planning
ERP Infrastruktur Vital sebuah Industri
Author:
Administrator Published: 6th September 2006Category: Sistem Informasi ManajemenSistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-Sistem yaitu Sistem Financial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Human Resource. Contoh sistem ERP komersial antara lain: SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan JD.Edwards. Selain itu salah satu sistem ERP open source yang populer sekarang ini adalah Compiere.Untuk mengetahui bagaimana Sistem ERP dapat membantu Sistem operasi bisnis kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil seperti di bawah ini:Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A. Sistem ERP akan membantu kita menghitung jumlah barang yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan sumber daya yang ada saat ini.Apabila sumber daya tersebut tidak mencukupi, Sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya. Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, Sistem ERP juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan. Dalam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat dalam Sistem ERP tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksi dari 100 unit tersebut.
Sumber : www. ilmukomputer.com
ERP (Enterprise Resource Planning) System adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Costumer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.Modul ERPSecara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber Daya Manusia:
1. Modul OperasiGeneral Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.
2. Modul Financial & AkuntansiGeneral Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling.
3. Modul Sumber Daya ManusiaPersonnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management.Manfaat Menggunakan ERP
Berikut ini adalah sebagian kecil manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
1. Integrasi data keuanganUntuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses OperasiMenstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3. Standarisasi Data dan InformasiMenstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.Tips memilih ERP
Berikut adalah beberapa tips bagaimana cara memilih ERP yang sesuai bagi perusahaan:
1. Knowledge & ExperienceKnowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancer. Experience adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup.
2. Selection MethodologyAda struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP. Berikut ini adalah akivitas yg sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber daya manusia, analisa infrastruktur dan analisa software.
3. Analisa Business Strategy- Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers?- Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?- Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?- Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?- Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?- Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?- Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?
4. Analisa People- Bagaimana komitment top management thd usaha untuk implementasi ERP?- Siapa yg akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?- Bagaimana komitmen dari tim implementasi?- Apa yg diharapkan para calon user thd ERP?- Adakah ERP champion yg menghubungkan top management dgn tim?- Adakah konsultan dari luar yg disiapkan untuk membantu proses persiapan?
5. Analisa Infrastruktur- Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)?- Seberapa besar budget untuk infrastruktur?- Apa infrastruktur yang harus disiapkan?
6. Analisa Software- Apakah software tsb cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?- Apakah ada dukungan service dari supplier, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari?- Seberapa banyak waktu untuk implementasi yg tersedia?- Apakah software memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan?Implementasi ERP
Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
1. ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan terhadap jalannya ERP.
2. ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
3. Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya.Penyebab Gagalnya ERP- Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran- Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik- Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya- Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baruTanda-tanda kegagalan ERPKegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:- Kurangnya komitmen top management- Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)- Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)- Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)- Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan- Kesalahan penghitungan waktu implementasi- Tidak cocoknya software dgn business process- Kurangnya training dan pembelajaran- Cacatnya project design & management- Kurangnya komunikasi- Saran penghematan yang menyesatkanSoftware ERP
BeRikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source:
- SAP
- JDE
- BAAN
- MFGPro
- Protean
- Compiere
- Adempiere
Sumber :
http://rsteve.sitompul.net
Modul Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasiyang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungandengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia,mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem Financial, sistemDistribusi, sistem Manufaktur, sistem Maintenance dan sistem Human Resource.Untuk mengetahui bagaimana sistem ERP dapat membantu sistem operasi bisniskita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil seperti di bawah ini:Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A. Sistem ERP akanmembantu kita menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segalaketerbatasan sumber daya yang ada pada kita saat ini. Apabila sumber dayatersebut tidak mencukupi, sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumberdayayang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya. Ketikahendak mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP juga dapat menentukancara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukanpelanggan. Dalam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengankeuangan akan tercatat dalam sistem ERP tersebut termasuk menghitung berapabiaya produksi dari 100 unit tersebut.Dapat kita lihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satufungsi/bagian sering digunakan oleh fungsi/bagian yang lain. Misalnya daftarproduk bisa dipakai oleh bagian pembelian, bagian perbekalan, bagianproduksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian keuangan dansebagainya. Oleh karena itu, unsur 'integrasi' itu sangat penting danmerupakan tantangan besar bagi vendor vendor sistem ERP.Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secaraoptimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisienseperti biaya inventory (slow moving part, dll.), biaya kerugian akibat'machine fault' dll. Dinegara-negara maju yang sudah didukung olehinfrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT(Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benardisediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving).Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan(service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dsb.Bagi industri yang memerlukan efisiensi dan komputerisasi dari segipenjualan, maka ada tambahan bagi konsep ERP yang bernama Sales ForceAutomation (SFA). Sistem ini merupakan suatu bagianpenting dari suatu rantai pengadaan (Supply Chain) ERP. Pada dasarnya, Salesyang dilengkapi dengan SFA dapat bekerja lebih efisien karena semuainformasi mengenai suatu pelanggan atauproduk yang dipasarkan ada di databasenya.Khusus untuk industri yang bersifat assemble-to-order atau make-to-orderseperti industri pesawat, perkapalan, automobil, truk dan industri beratlainnya, sistem ERP dapat juga dilengkapi dengan Sales Configuration System(SCS). Dengan SCS, Sales dapat memberikan penawaran serta proposal yangdilengkapi dengan gambar, spesifikasi, harga berdasarkan keinginan/pesananpelanggan. Misalnya saja seorang calon pelanggan menelpon untuk mendapatkantawaran sebuah mobil dengan berbagai kombinasi yang mencakup warna biru,roda racing, mesin V6 dengan spoiler sport dan lain-lain. Dengan SCS, Salesdapat menberikan harga mobil dengan kombinasi tersebut pada saat itu juga.Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap 'best practice'proses umum yang paling layak di tiru. Misalnya, bagaimana proses umumyang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok digudang dan sebagainya.Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, makaindustri kita juga haurs mengikuti 'best practice process' (proses umumterbaik) yang berlaku. Disini banyak timbul masalah dan tantangan bagiindustri kita di Indonesia. Tantangannya misalnya, bagaimana merubah proseskerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh sistemERP, atau, merubah sistem ERP untuk menyesuaikan proses kerja kita.Proses penyesuaian itu sering disebut sebagai proses Implementasi. Jikadalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses kerja yang cukupmendasar, maka perusahaan ini harus melakukan Business Process Reengineering(BPR) yang dapat memakan waktu berbulan bulan.Sebagai kesimpulan, sistem ERP adalah paket software yang sangat dibutuhkanuntuk mengelola sebuah industri secara efisien dan produktif. Secara defacto, sistem ERP harus menyentuh segala aspek sumber daya perusahaan yaitudana, manusia, waktu, material dan kapasitas. Untuk lebih meningkatkan kemapuanSistem ERP perlu ditambah modul CRM, SRM, PLM dan juga Project Management.Karena sistem ERP dirancang dengan suatu proses kerja 'best practice',maka hal ini merupakan tantangan implementor ERP untuk melakukan implementasisistem ERP di suatu perusahaan.
Modul-modul Enterprise Resource Planning (ERP) Systems :
1. Item Master Management (IMM)
2. Bill Of Material (BOM)
3. Demand Management (DM)
4. Sales and Order Management (SOM)
5. Master Production Scheduling (MPS)
6. Material Requirements Planning (MRP)
7. Capacity Requirement Planning
8. Inventory Mangement (INV)
9. Shop Floor Control (SFC)
10. Purchasing Management (PUR)
11. General Ledger (GL)
12. Account Payable (AP)
13. Account Receivable (AR)
14. Cost Control (CO)
15. Financial Reporting (FIR)
Sumber :
http://rsteve.sitompul.net

Tidak ada komentar: